Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Curhat: Running Thoughts

Aku baru pulang dari liburan keluarga bersama ke Jogjakarta selama beberapa hari. Aku dan keluarga besarku touring ke Jogja. Well, aku nggak akan ceritain gimana perjalananku selama di sana karena di post ini, aku benar-benar mau mengeluarkan semua yang membuat liburanku kemarin nggak bisa kuberi nilai 10/10. Kembali lagi pada masalah dari dalam diriku sendiri.  Supaya nggak bingung, sejak kecil, aku dan keluarga besarku dari pihak Papa sering touring ke kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Kami bahkan sudah sampai ke Bali dengan jalan darat. Convoy sekitar 6 mobil. Sudah beberapa tahun terakhir kami jarang pergi lagi, dan baru tahun ini lagi, kami berkesempatan untuk refreshing bersama-sama.  Tidak perlu ahli untuk tahu kalau aku sebenarnya senang sekali pergi touring bersama keluarga besarku meskipun aku pernah bermasalah dengan beberapa anggota keluarga itu pada masa labilku (masa SMP yang kelam). Usiaku waktu pertama kali touring itu adalah 7 tahun, jadi aku memang su

Papa... (lanjutan)

Bagi kalian yang penasaran apakah postingan sebelumnya membuatku lega, jawabannya adalah tidak. Kalau hanya sedikit? Ya. Ketakutanku masih ada. Pikiranku masih ada. Perasaanku masih ada. Semuanya masih sama. Hanya saja, tidak seberat sebelumnya. Berhelai-helai kertas tisu kupakai untuk membersit hidungku dan menyingkirkan air mata yang mengaburkan pandanganku.  Baru saja kubaca postingan blog dari seorang sahabatku yang berisi dua poin penting yang didapatkannya hari ini. Well, seakan-akan alam semesta ini, takdir, mencoba memberitahuku sesuatu. About time. Time. And time. The main problem is you think you have time. Quotes di atas kubaca dari Instagram, beberapa menit sebelum aku menulis postingan sebelumnya. Aku langsung tersentak dan perasaan tidak enak itu mulai muncul. Ditambah dengan hal-hal yang sudah kuceritakan pada postingan sebelumnya. Dan sekali lagi, aku membaca postingan tentang pemaknaan waktu, secara tidak sengaja. Waktu. Ini yang ditulis di blognya.

Papa...

I cant sleep tonight. I really cant sleep. Thoughts come and go throughout my mind. They’re wandering inside my little brain. My tiny brain. Inside my head. Inside my body. To keep me alive. To keep me on thinking. Never ending stuffs. Never ending thoughts to think. Never runs out of thoughts to think about. Aku sekarang ini sedang merasa cemas, takut, khawatir, in which in English is refered as anxiety. Semua perasaan ini ada triggernya. Semua perasaanku punya trigger. Semua pikiranku punya trigger. Sebelum tenggelam dalam pikiran-pikiran negatif, pasti ada sesuatu yang membuat satu pikiran negatif masuk ke kepalaku, lalu berkembang biak dengan membelah diri. Satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, delapan menjadi enambelas, dan seterusnya. Before that, I want to tell you that I was having a bad day until. There’s a trigger, of course. I was kinda disappointed, but that’s another story. Here’s the thing I wanna write and release. I don’t wanna bear alo

Experience: Reasons Why I feel 2016 is My Year

This year, I'm turning 18 and I've turned 18 last month. This year has been great so far, yeah. Compared to last year, I guess I can say that I'm happier this year. Well, I'm not gonna use full English in this post because I'm gonna tell you why I think 2016 is my year and it's not gonna be a short one. Tahun ini, banyak kejadian yang terjadi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, cukup banyak pencapaian yang sudah berhasil kucapai. Banyak pengalaman baru yang kudapat di tahun ini. Aku punya banyak cerita untuk kuceritakan pada anak-anakku kelak, tentang usiaku yang ke-17 ini. Tahun ini, aku lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan. Aku meraih peringkat kedelapan program IPA di sekolahku. Prestasi yang bagiku bisa dibanggakan sedikit.  Tahun ini juga, aku membuka online shop , Name it Bags, dan menekuninya di awal-awal pembukaan. Sekarang ini, Name it Bags cukup ramai namun aku tidak begitu fokus pada online shopku, karena prioritasku adalah k

Random: Cello and Orchestra

"It's stupid to be afraid of others' opinions. Fear weakens and paralyzes you. If you let it, it can grow worse and worse every day until there's nothing left of you, but a shell of yourself. Listen to your inner voice and go with it. Some people may call you crazy, but some may even thin you're a legend."  By that quotes above, I'm thinking that I'm not gonna write another sad story, or something that could bring negativity. But what's the point of this site, then?  Well I've decided to write something positive for whoever reading my site. This ain't a private blog. When I decided to post my writings, they're no longer my private things. They're now for public consumption. No one like to read something negative all and over again, right? So here I am now. I'm gonna talk about what I recently been loving. Cello. It's a masterpiece of the art of music. I freaking love it! Why I just found out that cello is that

Life Lessons: The Past and Me

In this very mood, I'll write about something that triggers me. Bermula dari keisengan karena tidak ada kerjaan, aku membuka halaman facebook -ku, lalu scrolling sampai bawah-bawah. Sampai pada masa aku SMP. Baru saja lulus SD saat itu. Kira-kira tahun 2010 sampai tahun 2012. Itu masa-masa dark ages bagiku. Tidak, bahkan durasinya lebih lama. Sekitar tahun 2008-2012. Natasha's dark ages of her life . Well , kenapa aku bisa bilang ini dark ages buatku karena di masa itu aku banyak melakukan hal yang memalukan untuk diriku sendiri. Hal-hal yang aku sesali hingga sekarang ini. Dan masih kupertanyakan. Dulu aku seperti itu, seakan-akan mau memberitahu dunia seberapa besar masalahku sendiri yang sebenarnya, kalau kulihat sekarang ini, tidak ada apa-apanya dibanding semua masalah yang ada. Zaman-zaman FB masih trending dan aku rajin sekali posting status yang isinya aneh-aneh, mulai dari galauan khas anak SMP, sampai maki-makian. Ya ampun. Apa yang kulihat dan sebagian su

Dreams: Nightmare and Terror on the 26th from the last nights of 2016

I had a nightmare last night. And it makes me don't wanna go to sleep again. Mimpi buruk semalam tadi bukan kali pertama. Aku sudah pernah memimpikan mimpi itu sebelumnya. Maksudku, tidak literally mimpi itu full semuanya, tapi tokoh-tokoh di mimpi itu benar-benar familiar dan menyeramkan. I'm haunted. Ada satu tokoh semacam serial killer di sebuah novel seri yang kubaca. Nama serial killer ini Johan. Dan semalam aku memimpikannya, padahal seri novel itu sudah kubaca sejak SMP. Sudah kira-kira 1 tahun aku tidak menyentuh apalagi membacanya ulang. Ini kali keduanya aku memimpikan serial killer itu setelah kuingat-ingat. Saat-saat aku mengalami mimpi yang seperti ini, aku benar-benar ingin punya kemampuan menggambar yang tinggi, supaya aku tidak perlu repot-repot menceritakannya dalam rangkaian kata-kata karena mimpiku cukup abstrak, apalagi latarnya. Sulit untuk diceritakan dengan kata-kata. Di mimpiku malam ini, aku bertemu dia. Dia dalam versi baik, maksudku.

Curhat: Aku

Sebenarnya, aku hari ini pengen nulis tentang beberapa hal. Tetap curhatan, seperti biasa. Dan kupikir, aku akan memaksimalkan fungsi blog ini sebagai tempat curhatku, tempat untukku menuangkan semua pikiran-pikiranku, terutama yang negatif. Toh nanti, aku sendiri ini yang akan membaca tulisanku. Topik yang ingin kubahas hari ini mengenai seseorang yang belakangan ini sedang dekat denganku, aku yang semakin terlihat ke-introvert-annya, aku yang butuh muse untuk kembali menulis, dan aku yang sedang galau karena ke-introvert-anku itu. Mari kita bahas satu per satu. Ini sebagai salah satu cara untuk keluar dari pikiran negatif yang sering menghantuiku.  Aku saat ini sedang suntuk di rumah, ingin istirahat, dan memaksakan diri untuk refreshing. Aku tidak tahu sebenarnya apa yang bisa membuatku segar kembali, yang membuatku lebih bahagia lagi, dan membuatku merasa keluar sejenak dari penat yang sempat menggangguku beberapa minggu ini. Aku tidak tahu. Hobi? Hobiku (dulu) menulis

Dreams: 29/11 Night, a Sweet Dream

Setiap kali tertidur, entah tidur siang maupun tidur malam, pasti aku bermimpi. Dan kebanyakan dari mimpi itu bukan mimpi yang menyenangkan. Semalam lain. Aku memimpikan seorang laki-laki, yang tinggi, tampan, dan polos. Seperti dalam webtoon Eggnoid karya Archie the Cat yang kubaca beberapa minggu yang lalu, begitulah rupa laki-laki itu. Cerita dalammimpiku ini aneh. Akulah yang merawat laki-laki itu, yang kusebut saja X. Tapi aku menyembunyikannya dari dunia luar, dari orang-orang yang kukenal. Aku ingat bagaimana aku membawanya ke sebual mal, lalu berlarian dengannya di mal tersebut untuk menghindari kejaran seseorang. Sebelumnya, kurasa aku ingat mengajaknya masuk ke sebual lift, melewati beberapa orang yang kukenal di lobby mall tersebut. Di tengah pelarian itu, aku bertemu orangtuaku dan adikku. Mereka tidak bertanya, tapi mereka bingung mengapa aku berlari dengan bergandengan tangan dengan laki-laki itu. Mereka akhirnya ikut mengejar kami. Dan X mendadak berhenti untuk mem

Life Lessons: Grateful

Pikiran gue, beberapa jam yang lalu, masih sangat rumit dan ruwet. Ibaratnya, otak gue itu kota Jakarta, semua pikiran-pikiran gue itu adalah mobil dan motor yang berseliweran di mana-mana dengan jumlah dua kali lipat yang biasa melintas di jalanan ibukota, lalu akal sehat gue itu adalah lampu merah yang sedang tidak bekerja. Dan perasaan gue adalah jam macet, yaitu rush hour dan jam pulang kerja. Kebayang kan ribetnya gimana? A lot has been going inside my head . Tapi sekarang, gue udah sadar. Seakan-akan gue ditampar dan dibangunkan dari mimpi buruk. What a lovely time and life to live . Itu bukan kata-kata sarkastik atau sinisme, tapi itu benar-benar sebuah pujian dan sebuah ungkapan syukur gue. Gue mau berbagi untuk kalian semua, yang saat ini merasa sendirian, merasa tidak punya gairah hidup, merasa tidak berguna, merasa ingin mati saja, yang berpikiran mati adalah cara terbaik untuk mengakhiri semua masalah kalian. Semoga kalian bisa mengambil sesuatu dari cerita yang gue

Self: Introversion in Me

Kalau ditanya, sebenarnya kamu itu orang yang kayak gimana, kamu bakal jawab apa? Well, gue jujur nggak pernah ditanya, sih, tapi sedikit banyak gue tahu gue itu orang yang kayak apa. Gue sudah pernah tes minat-bakat sekaligus tes kepribadian, online, offline, free maupun berbayar. Semua hasilnya menunjukkan kalau gue memang seorang introvert. Tipe kepribadian gue menurut Myers-Birggs Type Indicator (MBTI) adalah INFP/INFJ yang artinya Introvert, iNtuituve, Feeling dan Perceiving/Judging. Kenapa gue tulis dengan garis miring di situ? Karena hasil tes gue menunjukkan kecenderungan gue sebagai INFP dan INFJ. Hasilnya hampir seimbang. Hasil tes gue menunjukkan kalau gue adalah INFJ, tapi menurut semua ciri-ciri INFP dan INFJ yang sudah gue bandingkan dengan diri sendiri, gue lebih ke INFP daripada INFJ.  Introvert. Buat kalian yang belum tahu, introvert itu adalah orang yang lebih menyukai berada dalam pikiran atau dunianya sendiri. Introvert ini memiliki pikiran dan dunia ya