"Kalau punya uneg2, dikeluarin aja, gak apa-apa. Daripada dipendem sendiri, nanti jadi busuk."
Beberapa orang pernah mengatakan hal itu kepada saya, dengan intonasi nada yang berbeda. Posisi mereka dalam hati saya juga berbeda. Dua hal itu membuat kalimat itu memberikan kesan berbeda dalam hati saya.
Kata-kata itu sesungguhnya seperti sihir, bisa membuat saya seketika terbuka dengan orang itu. Namun sihir tidak selamanya ampun. Kadang, kata-kata itu malah membuat saya tidak bisa memercayai orang itu, sehingga saya tidak bisa bercerita sama sekali tentang uneg2 dalam hati saya.
Bila diucapkan oleh orang yang tepat, dengan intonasi nada pengertian dan sabar, pasti langsung bisa mengalir deras apa yang sedang mengusik hati dan pikiran saya. Atau terkadang, bisa secara otomatis saya menyerocos tentang uneg2 itu.
Belakangan ini, saya sangat tertutup. Saya mendapati diri saya sedih, galau, gelisah, namun tidak bisa mengeluarkannya kepada siapapun. Orang-orang terdekat yang biasanya saya percayai juga tidak bisa dijadikan 'muara'. Ada pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam batin, sehingga seakan ada sesuatu dari dalam hati yang menahan saya untuk tidak mengeluarkan uneg-uneg saya kepada orang itu.
Contoh pertimbangan itu adalah saya tidak ingin membebani siapapun bila saya mengeluarkan uneg-uneg ini. Tidak ingin orang itu ikut merasakan apa yang saya rasakan, karena saya tahu rasa seperti itu tidak enak. Tidak ingin membebaninya dengan pikiran saya ini. Namun, saya sangat-sangat terbuka pada uneg-uneg orang, dengan senang hati mendengarkan uneg-uneg mereka dari awal sampai akhir. Bagi saya, mendengarkan orang itu menyenangkan, terutama bila mereka merasa jauh lebih baik setelah berbagi dengan saya.
Alhasil, saya menyimpannya sendiri dan berkutat dengan uneg-uneg itu. Uneg-uneg itu biasanya negatif. Saya benar-benar takut dan khawatir uneg-uneg itu akan membusuk dalam hati dan pikiran saya, kemudian membuat saya ikut-ikutan busuk.
Salah satu tujuan saya menulis di blog ini adalah untuk mengeluarkan uneg-uneg, jadi saya bisa bercerita di blog ini. Biarlah bisa dibaca orang banyak, yang penting bisa keluar walaupun tidak banyak. Sekaligus memotivasi diri sendiri sembari mengeluarkan uneg-uneg. Di sela-sela tulisan, saya selipkan kata-kata motivasi, atau yang semacamnya.
Tapi tentu saja, saya benar-benar berharap bisa kembali terbuka dan mengeluarkan uneg-uneg ini dari hati dan pikiran saya. Biar semuanya keluar, lepas dan tidak berbekas lagi.